Batman Begins - Help Select TUGAS KAMPUS: 2012

Jumat, 08 Juni 2012

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup dan pandangan hidup seseorang juga menentukan masa depan dari dirinya.Pandangan hidup pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pedoman,pegangan ,dan arahan unutk hidup didunia.Pendapat atau pertimbangan merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya oleh karena itu pandanga hidup tidak datang dengan sendirinya akan tetapi diperoleh dari proses dan waktu yang panjang dan lama.Pandangan hidup dapat dibedakan dari klasifikasi asalnya antara lain:

1.       Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak asall kebenarannya.
2.       Pandangan hidup yang berasala dari ideologi yang disesuaikan menurut kebudayaan dan norma yang terdapat pada daerah tersebut.
3.       Pandangan hidup dari hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

   Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur cita-cita,kebajikan,usaha,keyakinan atau kepercayaan ,keempat unsur tersebut merupakan suatu rangkaian kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.Untuk itu saya akan membahas dari keempat unsur tersebut

a.       CITA-CITA
Cita-cita merupakan keinginan,harapan,tujuan yang ada dalam pikiran kita dan akan diperoleh seseorang pada masa mendatang.Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan,merupakan pandangan hidup yang akan datang.Apabila cita-cita tidak mungkin dan belum mungkin untuk terpenuhi  maka cita-cita itu disebut sebagai angan-angan.Cita-cita merupakan hal pokok dalam berusaha unutk mencapai suatu tujuan dalam hidup misalnya seorang anak yang bercita-cita ingin menjadi dokter dan bahwa kalian ketahui syarat menjadi seorang dokter adalah pintar,akhirnya anak tersebut berusaha belajar agar menjadi pintar dan jika pintar maka cita-cita anak tersebut mungkin akan terwujud.

b.      KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral ,perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.manusia berbuat baik,pada kodratnya manusia itu baik ,bermakhluk moral dan dari hatinya manusia cenderung berbuat baik.Manusia merupakan seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan kedua unsur itu (jiwa dan badan) akan hilang jika manusia sudah meniggal.Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan bantuan orang lain disekitarnya.Sebagai makhluk pribadi ,manusia dapat menentukan mana yang baik dan mana yang buruk dan baik buruknya kehidupan didapat dari suara hati manusia itu sendiri .

c.       USAHA /PERJUANGAN
Usaha/perjuangan merupakan kerja keras untuk mewujudkan cita-cita agar tercapai.Dalam hidup jika seseorang tidak pernah melakukan usaha maka tidak dapat hidup dengan sempurna yang ada malah akan menyusahkan orang lain.Usaha itu dilakukan baik dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani .Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia.Kita yang masih muda usianya harus banyak-banyaklah berusaha dalam mewujudkan impian kita agar pada masa tua kita tinggal menikmati jeripayah kita.dalam bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan,kemampuan antara manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.


d.      KEYAKINAN/KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan YME .menurut Prof.Dr.Harun Nasution.Ada tiga aliran filsafat yaitu aliran naturalisme,intelektualisme dan aliran gabungan.

1.    Aliran Naturalisme
Aliran naturalisme berintikan spekulasi dimana jika kita percaya adanya Tuhan maka kita akan percaya sebaliknya jika kita tidak percaya maka kita tidak percaya bahwa Tuhan itu ada.Bagi yang percaya adanya Tuhan,Tuhan merupakan kekuasaan tertinggi .Manusia merupakan makhluk cipataan Tuhan oleh karena itu manusia mengabdi terhadap Tuhan YME berdasarkan ajaran-ajaran Tuhan yaitu agama.Apabila aliran Naturalisme dihubungkan dengan pandangan hidup maka keyakinan manusia bermula dari Tuhan,jadi pandangan hidup dilandasi dari ajaran-ajaran Tuhan melalui agamanya.

2.    Aliran Intelektualisme
Dasar dari aliran ini adalah logika,manusia mengutamakan akal dan dengan akal inilah manusia dpat berpikir mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk.Manusia yakin dengan melakukan hal melalui akal pikiran maka kita akan memperoleh kebajikan dengan sukses.Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup maka keyakinan manusia itu bermula dari akal,jadi pandangan hidup dilandasi oleh keyakinana kebenaran yang diterima akal.

3.    Aliran gabungan
Dasar dari aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal.Kekuatan gaib merupakan kekuatan yang berasal dari Tuhan,sedangakan akal adalah dasar kebuadayaan yang menentukan benar atau tidaknya sesuatu.Apabila hal ini dihubungkan dengan pandangan hidup maka akan menimbulkan dua kemungkinan pandangan hidup,Apabila dasar keyakinan itu kekuatan dari Tuhan dan akal,logika berpikir baik secara individual maupun kolektif pandangan hidup ini disebut sebagai relegius-sosialisme.kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan yang menurut logika berpikir dan diterima oleh hati nurani,semuanya itu berkat karunia Tuhan.
MANUSIA DAN TENGGUNG JAWAB

 Tanggung jawab adalah berkewajiban menanggung,memikul jawab,menaggung segala sesatunya ,atau,memberikan jawab menanggung akibatnya(menurut kamus umum bahasa Indonesia).Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku perbuatan yang disengaja ataupun tidak disengaja .Tanggung jawab berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.Timbulnay tanggung jawab karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap orang lain dan terhadap lingkungan sekitarnya.Manusia harus menciptakan keselarasan,keserasian,keseimbangan antar sesama manusia dan antara manusia dengan lingkungan.
      Tanggung jawab sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia bahwa manusia pasti dibebani oleh rasa tanggung jawab.Apabila dikaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat,atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain,atau sebagai pengabdian,pengorbanan pada pihak lain.Tanggung jawab adalah ciri-ciri manusia beradab(berbuadaya) ,manusia merasa bertanggung jawab karena merasa ia menyadari baik atau buruk perbuatannya itu,dan menyadari pula bahwa pihak lain mamerlukan pengabdian dan pengorbanannya.Untuk memperoleh atau meningkatkan  kesadaran tanggung jawab perlu ditempuh usaha pendidikan,penyuluhan,keteladanan,dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Adapaun macam-macam tanggung jawab antara lain :
      
        a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
      Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang unutk memenuhi      kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.dengan demikian dapat memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia meru pakan makhluk bermoral dan manusia juga seorang pribadi.

2      b.Tanggung jawab terhadap keluarga
      Keluarga merupakan masyarakat kecil yang terdiri dari suami,istri,anak-anak dan juga orang lain yang menjadi keluarganya.Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab dengan keluargannya.tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan ,keselamatan, pendidikan dan kehidupan.

3      c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
      Pada hakekatnya manusia tidak akan hidup tanpa bantuan dari orang lain sesuai dengan kedudukannya adalah makhluk sosial.karena manusia membutuhkan bantuan manusia lain maka harus adanya komunikasi sehingga demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lainn agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut .

4      d. Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
      Bahwa tiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara.Dalam berpikir,berbuat,bertindak,bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara,manusia tidak boleh melakukan perbuatan semaunya sendiri akan tetapi harus mematuhi atauran yang ada di negaranya,jika dia melakukan kesalaha terhadap negara maka dia harus bersedia bertanggung jawab yaitu dengan menerima hukuman yang diberikan oleh negaranya.

5      e.   Tanggung jawab terhadap Tuhan
       Tuhan menciptakan manusia dibumi ini bukanlah tanpa adanya tanggung jawab,akan tetapi untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap tuhan .Pelangaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingati oleh Tuhan dan jika dengan peringatan keraspun manusia masih juga tidak meghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan .Sebab jika kita mengabaikan perintah-perintah yang diberikan Tuhan maka kita tidak bertanggung jawah sebagai HambaNYA.

MANUSIA DAN HARAPAN


Harapan adalah sesuatu yang diinginkan dan dapat terjadi dengan demikian harapan menyangkut dengan masa depan,berhasil atau tidaknya harapan tergantung dengan usahanya jika orang tersebut berusaha mungkin harapannya akan tercapai namun sebaliknya jika tidak berusaha maka harapannya tidak akan tercapai.Harapan harus berdasarkan kepercayaan ,baik percaya pada diri sendir ataupun percaya pada Tuhan Yang Maha Esa,disamping manusia harus berusaha dalam mewujudkan harapan manusia juga harus berdoa kepada Tuha Yang Maha Esa karena usaha dan doa merupakan jalan untuk terkabulnya sebuah harapan.Adapun penyebab manusia memounya harapan yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
a.    Dorongan Kodrat
 Kodrat adalah sifat  atau keadaan yang telah ada dalam diri manusia sejak manusia diciptakan oleh Tuhaan Yang Maha Esa,misalnya ialah menangis,berfikir,bergembira,berkata,dan sebagainya.Manusia sudah mempunyai kemampuan semua itu .Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan akan sesuatu .Selain manusia binatang dan tumbuhan juga mempunyai kodrat  karena makhluk hidup perlu makan,berkembang biak dan mati namun perbedaanya adalah manusia mempunya akal pikiran sedangkan binatang dan tumbuhan tidak mempunya akal pikiran.
b.    Dorongan Kebutuhan Hidup
 Manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup antara lain kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.Kebutuhan jasmani antara lain: makan,minum,pakaian,rumah,dll.Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan orang lain karena manusia mempunyai kemampuan yang terbatas baik kemampuan fisk maupun kemampuan berfikir.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan.Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup.Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia dan kebutuhan manusia ialah:
1. Kelangsungan Hidup
2. Keamanan
3. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. Diakui lingkungan
5. Perwujudan cita-cita
   Kelangsungan hidup mempunyai arti bahwa setiap makhluk hidup selalu berusaha untuk mempertahankan kehidupannya, maksudnya manusia harus dapat bertahan hidup dalam menjalankan sebuah kehidupan dan Keamanan mempunyai arti setiap manusia harus memperoleh keamanan dalam menjalankan kehidupannya. Tanpa adanya rasa aman manusia tidak dapat mempertahankan kehidupannya. Rasa aman itu sendiri adalah hak dari seseorang untuk bisa merasakan sesuatu yang tentram dan nyaman. Hak dicintai dan mencintai juga merupakan sebuah kewajiban dimana seorang manusia perlu memiliki rasa saling mencintai dan dicintai. Karena dengan itu semua akan dapat terwujudnya rasa aman dan rasa saling menjaga tentunya.Diakui lingungan maksudnya adalah jika seseorang dalam kelangsungan hidupnya tidak bergaul atau kurang beradaptasi dengan lingkungan maka masyarakat lain beranggap bahwa orang tersebut adalah orang yang sombong atau lainnya sebaliknya jika kita sering bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar maka kita akan diharga oleh masyarakat lainnya .

Minggu, 29 April 2012

PERIODE 2 tugas 3


TUGAS 3 
 
Gambaran Keadilan Hukum di Indonesia

Rasa keadilan itu setiap saat ditunggu-tunggu oleh semua orang. Adil dianggap indah.
Semua membutuhkannya. Semua orang juga mau diajak untuk memperjuangkannya.
Orang juga mau mengorban apa saja yang dimiliki untuk memperjuangkan keadilan.
Keadilan sepertinya menjadi sesuatu yang mahal, jarang terjadi, dan juga sulit diwujudkan.
Tidak terkecuali adil dalam hukum. Selama ini hukum hanya berprinsip teguh terhadap keadilan yang sifatnya procedural bukan keadilan substansial. Dalam hal ini, keadilan prosedural merupakan keadilan yang mengacu pada bunyi undang-undang an-sich. Sepanjang bunyi UU terwujud, tercapailah keadilan secara formal! Apakah secara materiil keadilan itu benar-benar dirasakan adil secara moral dan kebajikan (virtue) bagi banyak pihak? Para penegak keadilan prosedural tidak memedulikannya. Mereka, para penegak keadilan prosedural itu, biasanya tergolong kaum positivistik dan tidak melihat betapa masyarakat tidak merasakan keadilan yang sejatinya hukum merupakan sarana mewujudkan keadilan yang tidak sekedar formalitas.
Di tengah-tengah konflik antara KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan, pasti semua pihak membutuhkan penyelesaian secara adil. Tidak ada pihak yang mau diberlakukan secara tidak adil. Keinginan itu tidak saja datang dari mereka yang terlibat langsung, bahkan masyarakat yang sebatas menyaksikannya pun juga ingin melihat keadilan itu. Tetapi ternyata tidak mudah itu semua dipenuhi, sekalipun mereka yang sedang bermasalah itu sehari-hari sesungguhnya adalah penjaga keadilan.
Banyak kasus-kasus putusan hakim yang tidak mencerminkan substansi keadilan hukum dimana beberapa dekade balakangan ini mewarnai media pewartaan nasional. Semisal kasus Ibu Minah dengan Semangkanya, atau kasus Prita—walaupun sudah dibebaskan dari gugatan—serta kasus-kasus lainnnya. Bagi kaum positivistik, keputusan-keputusan hukum dapat dideduksikan secara logis dari peraturan-peraturan yang sudah ada lebih dahulu tanpa perlu menunjuk kepada tujuan-tujuan sosial, kebajikan, serta moralitas. Betapa pun tidak adil dan terbatasnya bunyi undang-undang yang ada. Hukum adalah perintah undang-undang, dan dari situ kepastian hukum bisa ditegakkan.
Ironisnya, seringkali keadilan hukum Indonesia cenderung milik para penguasa, minimal orang kuat. Sehingga jargon masyarakat terhadap hukum di Indosian memang benar adanya bahwa hukum akan kuat ketika melawan orang lemah, akan tetapi ia akan lemah ketika berhadapan dengan orang kuat (ex; orang kaya-penguasa). Atau bahkan sekedar menjadi mainan para penegak hukum itu sendiri.
Salah satu masalah yang dihadapi bangsa ini adalah tidak adanya kepastian hukum. Belum terciptanya law enforcement di negeri ini terpotret secara nyata dalam lembaga peradilan. Media masa bercerita banyak tentang hal ini, mulai dari mafia peradilan, suap ke hakim, pengacara tidak bermoral sampai hukum yang berpihak pada kalangan tertentu.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pembaharuan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis (HuMa), menyatakan ada tujuh faktor utama yang menyebabkan stagnasi hukum di Indonesia :
1.      Pertama, politik dan arah pembaruan hukum yang elitis.
2.      Kualitas legislasi nasional dan daerah yang rendah.
3.       Penegakan hukum yang sarat korupsi dan melahirkan mafia hukum.
4.      Lembaga peradilan tidak mewujud menjadi agen dan ujung tombak pembaharuan hukum.
5.      Mahkamah Konstitusi sebagai The Guardian of the Constitution lebih banyak dimanfaatkan oleh kelompok elit.
6.       Pendidikan hukum yang bergeser orientasinya menjadi pelayan pasar.
7.      Ketidakmampuan institusi hukum dan pemerintah menyelesaikan konflik yang melibatkan rakyat banyak dan miskin dengan cara-cara yang memenuhi rasa keadilan rakyat,
Akhirnya kita berharap hokum di Indonesia semakin mendekati keadilan. Tuhan melalui kitab suci, memerintahkan kepada siapapun, untuk selalu berlaku adil dan berbuat baik.

sumber : http://hukum.kompasiana.com/2012/03/14/menilai-keadilan-hukum-di-indonesia/

PERIODE 2 tugas 2


TUGAS 2

Pengobatan Penyakit Hati atau Penyakit Psikis

Agama adalah suatu ajaran dimana setiap pemeluknya dianjurkan untuk selalu berbuat baik. Untuk itu semua penganut agama yang mempercayaai ajaran dan melaksanakan ajarannya mereka akan senantiasa melaksanakan segala hal yang ada dalam ajaran tersebut. Manusia tidak bias dilepaskan dengan agama, oleh karena itu agam dan manusia berhubungan sangat erat sekal. Ketika manusia jauh dari agama. Maka aka nada kekosongan dalam jiwanya.

Walaupun mungkin kebutuhan materialnya mereka terpenuhi. Akan tetapi kebutuhan batin mereka tidak, sehingga mereka akan mudah terkena penyakit hati.
Penyakit hati yang melanda manusia yang tidak beragama akan senantiasa mengahantui mereka sehinga mereka akan mudah putus asa. Oleh karena itu orang yang tidak beragama ketika mendapatkan persolan hidup mereka akan mudah putus asa dan akhirnya mereka akan melakukan penyimpangan atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma atau ajaran agama.
Berbeda dengan seseorang yang beraga. Mereka akan senantiasa melakukan segala sesuatunya sesuai dengan ajaran. Dan ketika mereka lupa tidak melaksanakan rutinitas mereka dalam beribadah, mereka akan cenderung merasa bersalah sehingga mereka akan mengembalikan segala macam permasalah dalam kehidupannya ke dalam ajaran agama.
Jadi pada zaman dahulu penyakit yang diderita oleh manusia sering dihubungkan dengan gejala-gejala spiritual. Ketika ada salah seorang dari mereka ada yang sakit, maka dengan spontanitas mereka akan mengkaitkan penyakit tersebut karena adanya gangguan dari makhluk halus. Oleh karena itu pada zaman dahulu ketika ada orang yang menderita penyakit selalu berkaitan dengan para dukun yang dipercaya mampu untuk berkomunikasi dengan makhluk tersebut sehingga diharapkan sang dukun dapat mengobati penyakitnya atau menahan gangguannya.
Ketika pemikiran manusia mengalami perkembangan, maka hal yang demikian tidak berlaku lagi di tengah-tengah masyarakat kita yang sudah mengenal modernisasi. Segala macam bentuk penyakit yang di derita oleh manusia akan selalu mereka hubungkan dengan keadaan sang penderita dan untuk mengobati penyakit tersebut mereka akan selalu pergi kepada seorang dokter yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kepercayaan ini memang sebagian besar dapat dibuktikan oleh keberhasilan pengobatan dengan menggunakan peralatan dan pengobatan hasil temuan di bidang kedokteran modern.
Disela-sela perkembangan ilmu kesehatan atau kedokteran, sebagian orang ada yang mempelajari cara penyembuhan yang menggunakan pendekatan kepercayaan terhadap agama. Hal ini terbukti di salah satu daerah di dunia barat abad pertengahan. Mereka menggunakan pendekatan metode Hipnosa untuk mengetahui penyakit apa yang diderita oleh seseorang dan menyembuhkannya dengan metode kepercayaan terhadap agama. Ketika manusia jauh dengan agama atau Tuhan hati mereka pasti akan merasakan sesuatu yang kosong dalam hatinya. Walaupun mungkin segala sesuatu yang mereka inginkan sudah mereka dapatkan akan tetapi dari lubuk hati yang dalam mereka menginginkan ketentraman hati yang berbeda dari pada dunia yang mereka punyai. Atau mungkin ketika manusia terhimpit oleh permasalahan dunia, mereka akan lebih mendekatkan diri mereka kepada Tuhan. Ketiak mereka merasa sudah tidak mempuyai cara lain untuk mendapatkan uang mereka pasti akan selalu kembalikepada Tuhan mereka untuk mencari penyelesaian dari segala macam permasalahan, karena pada hakikatnya manusia adalah fitrah atau bisa dikatakan ketika manusia jauh dari Tuhan maka suatu ketika mereka akan kembali kepada Tuhan ketika mereka dalam kondisi tertentu mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelesaikan masalahnya.

sumber : http://radensomad.com/hubungan-agama-dan-kesehatan.html

PERIODE 2 tugas 1

TUGAS 1


Idealisme Keindahan Moral pada generasi muda

Idealisme berasal dari kata ide yang artinya adalah dunia di dalam jiwa (Plato), jadi pandangan ini lebih menekankan hal-hal bersifat ide, dan merendahkan hal-hal yang materi dan fisik. Realitas sendiri dijelaskan dengan gejala-gejala psikis, roh, pikiran, diri, pikiran mutlak, bukan berkenaan dengan materi.
Mengenai Moral pada generasi muda, kebanyakan moral generasi muda masa kini mengenai hal-hal yang berbau negatif. saya juga tidak bilang kalo moral saya baik,  ataupun buruk. cukup Allah yang tahu moral saya seperti apa.
Sebuah keindahan idealisme akan tumbuh baik jika di imbangi dengan perilaku baik pula. moral pemuda pada era sekarang cenderung menurun, mungkin di karenakan beberapa alasan diantaranya; kurangnya rasa saling menghargai dan mencintai. Seperti yang sudah kita lihat pada peristiwa sebelumnya,yaitu perkelahian antara dua orang anak yang di bawah umur. Di mana anak tersebut melukai yang lainnya dengan menusukkan benda tajam ke tubuh anak yang lain. Dari peristiwa tersebut bisa di simpulkan bahwa keindahan moral pada generasi muda lambat laun semakin menurun.Mungkin salah satu penyebab nya yaitu pengaruh globalisasi,dimana generasi muda lebih cenderung untuk melakukan tradisi Barat.
dengan keindahan moral kita bisa kembangkan atau di aplikasikan pada kehidupan sehari-hari, karena keindahan moral sangat berpengaruh pada kepribadian setiap individu.
Maka dari itu, mulai dari sekarang khusunya para generasi muda bisa mempertahankan sebuah nilai keindahan moral.Memang tak mudah, tapi jika terus dipelihara dan diterapkan lambat laun akan mengakar ke sesama maupun generasi muda yang ada di bawahnya.Karena esensi dari sebuah keindahan moral adalah sebuah sikap sebuah nilai kemuliaan yang muncul tanpa dibuat-buat dan menciptakan sebuah keharmonisan jika semuanya bisa mewujudkannya.

Minggu, 25 Maret 2012

TULISAN

KEBUDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA

Kebudayaan masyarakat indonesia sangat beragam, hal ini disebabkan karena sumber kebudayaan masyarakat indonesia berasal dari kebudayaan lokal yang di akui secara nasianal. Namun kecintaan terhadap kebudayaan kian hari kian menipis.

Laju perkembangan zaman sebagai tantangan sebuah kebudayaan akan membuat sebua kebudayaan bertahan taau bahkan tumbang. Butuh diingat pula bahwa zaman pulalah yang akan mengadaptasi kebudayaan.

Kebudayaan antar negara itu akan dengan sangat bijak mengikuti negara dan mengikuti khasan sendiri. Tidah bisa dituduh langsung sebagai plagiat kebudayaan. Asal yana sama tentu akan menjadi sebuah aasan yang arif. yang jelas, kebudayaan suatu negara akan tumbuh dengan sendirinyadan akan menyesuaikan dengan bergantung kepada kebudayaan dan budayawan sendiri. 

Kebudayaan VS Teknologi

Pesatnya kemajuan teknologi mengeser kebudayaan yang sudah melekat di masyarakat. Kurang kuatnya pelekatan kebudayaan di dalam hati membuat kebudayaan tersingkirkan. Tentu dampak buruknya adalah matinya kebudayaan itu sendiri.

proses selanjutnya adalah melesatnya teknoogi. Bukan berarti teknologi akan menjadi pemenang karena telah mempengaruhi sebuah kebudayaa. Malah akan dikata, teknologi berkembang tanpa memilik kejelasan identitas. Jadi akan sangat indahnya sebuah negara jika sebuah kebudayaan berjalan seiring perkembangan teknologi itu sendiri.

sumber : http://www.anneahira.com/kebudayaan-masyarakat-indonesia.htm
TUGAS 2

CERPEN TENTANG IBU
karangan : Syarifah Lestari

Dari cerpen Ibu ini saya akan memberikan tanggapan (komentar) yang telah saya baca tentang cerpen diatas.

Tetapi sebelum saya memberi komentar terhadap karangan ini saya akan, memberi tahukan kepada para pembaca bahwa Ibu sosok wanita yang selalu ada untuk kita di setiap saat baik suka maupun duka, inbu adalah seseorang yang rela berkorban jiwa dan raganya hanya untuk anak-anaknya dengan berbagai macam hal, karena sosok ibu telah melekat di dalam hati anaknya.

Sekarang saya memulainya untuk mengomentari isi dari CERPEN IBU ini.

Jadi cerita ini menceritakan sesosok ibu yang mempunyai 3 orang anak wanita yang mempunyai seorang ayah yang berbeda-beda, stiap ketiga anak itu bertanya kepada ibunya tentang siapa ayah kandungnya, ibu tidak pernah menjawab pertanyaan anaknya tersebut melainkan ibu hanya bisa memarahi anaknya dikarenakan ibu tersebut tidak mau kalau ketiga anaknya tersebut mempunyai ayah yang berbeda, ketiga anaknya tersebut mempunyai nama dan mempunyai tokoh yang berbeda-beda.
anak pertama benama MIA yang bersifat tidak peduli, anak kedua bernama ANTO dan mempunyai sifat dewasa, dan anak ketiga bernama VIRA yang mempunyai sifat keanak-anakan.
sesosok ibu ini bercerai dengan suaminya yang pertama dan memiliki anak yang bernama mia tersebut di karenakan suminya tersebut gagal menuntut pertanggung jawabannya, lalu nenek dan kakeknya mia tersebut tidak mau memberikan tempat tinggal untuk ibu dan anaknya tersebut, untuk itu ibu terus berusaha mencari tempat untuk tinggalnya dan akhir nya ibu tersebut menemukan seseorang kenalan yang baru saja di kenal, ketika itu ibu dan anaknya diajak kerumah laki-lki tersebut  dan ternyata ibu ini dijual kepada seseoang mucikari (cerita ibu kepada anaknya anto). Anaknya yang bernama anto mencoba untuk mencegah ibunya untuk mencerikan kisah-kisah ibunya di masa lalu, tetapi ibu tidak menghiraukan kata anaknya dan terus menceritannya. ketika itu Anto bertanya kepada ibunya kenapa ibu tidak mencoba lari dari mucikari itu, dikarenakan Mia kakaknya yang pertama itu di sandra oleh mucikari, seorang ibu ini bisa lepas dari mucikari ini kalau ibu telah memberikan uang yang banyak kepada mucikari tersebut, ketika itu ibu mencari uang agar bisa terlepas dari mucikari itu dengan cara bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
ketika itu Vira anak ibu yang ketiga menangis mendengarkan cerita ibunya sambil memeluk ibunya, lalu Vira bertanya kepada ibunya kenapa selama ini telah menyembunyikannya terhadap anak-anaknya dan ibu pun menjawab ibu malu, ibu merasa bersalah karena telah menbohongi anak-anaknya.

kalau mau melihat kelanjutan ceritanya anda bisa buka link ini http://dniell.com/cerpen-tentang-ibu


begitu saja yang dapat saya ulas cerita cerpen tersebut,

Jadi inti dari cerpen tersebut adalah " JANGANLAH SEKALI-KALI KITA BERPRANGSANGKA BURUK TERHADAP IBU KITA SENDIRI SEDANGKAN IBU KITA BERBUAT YANG MUNGKIN KITA TIDAK TAHU APA HALANGAN-HALANGAN YANG BELIAU RASAKAN

Sabtu, 10 Maret 2012

TUGAS 3

HUBUNGAN MANUSIA DAN CINTA KASIH TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

Dalam kehidupan sehari-hari budaya dapat tumbuh karena adanya cinta, mengapa demikian..? karena dengan adanya rasa cintalah maka kebudayaan yang pada dasarnya tercipta karena kebiasaaan oleh sekelompok manusia dapat di lakukan dengan cinta kasih, sehingga seiring berjalannya waktu kebiasaan itu dapat menjadi kebudayaan dalam kehidupan kita.
sudah dapat kita lihat di bangsa kita ini, budaya kita sudah banyak di ambil oleh orang-orang yang tidak mempunyai hak sama sekali. kita dapat simpulkan hal tersebut terjadi karena bangsa kita kurang memiliki rasa kecintaan pada budayanya sendiri dan dapat mengakibatkan seperti apa yang telah terjadi dinegara kita sendiri.

untuk itulah rasa cinta dan kasih terhadap budaya,perlu ditanamkan sejak dini atau dari kecil. Seperti apa yang telah berada di daerah sekitar kita, seperti anak sekolah yang setiap minggunya memakai baju batik dan para remaja yang ingin membudayakan kembali alat musik tradisional dan tari-tarian tradisional itu sangat penting untuk kemajuan budaya kita ini.

  http://www.gunadarma.ac.id

TUGAS 1

PENGARUH KEBUDAYAAN BAGI KEPRIBADIAN KITA

Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan manusia. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola fikir, pergaulan, dan dapat membentuk kepribadian dalam kehidupan masyarakat tertentu. Pada kenyataannya budaya antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lainya berbeda, terlepas dari perbedaan karakter masing-masing kelompok masyarakat ataupun kebiasaan masyarakat tersebut.

Teori Kebudayaan

Secara umum kebudayaan banya diartikan sebagai hasil karya manusia yang telah tependam dari dirinya sendiri.
berikut ini ada 4 teori pendekatan kebudayaan :

1. Memandang kebudayaan sebagai kata benda: Dalam arti lewat produk budaya kita mendenifisikan dan mengelola kebudayaan itu. Teori produk budaya ini juga penting karena semua hasil budaya yang ada di muka bumi merupakan produk budaya kolektif manusia. Identitas budaya dapat dilihat dari pendekatan ini.

2. Memandang kebudayaan sebagai kata kerja: Pendekatan ini dikemukakan oleh Pleh Van Peursen. Pendekatan ini juga penting untuk dipahami, karena akan mampu menjelaskan kepada kita bagaimana proses-proses budaya itu terjadi di tengah kehidupan kita. 

3. Memandang kebudayaan sebagai kata sifat: Ini untuk membedakan mana kehidupan yang berbudaya dan tidak berbudaya, membedakan antara kehidupan manusia yang berbudaya dan makhluk lain seperti hewan dan benda-benda yang tidak memiliki potensi budaya. Dalam memandang kebudayaan sebagai kata sifat maka unsur nilai-nilai menjadi sangat penting. Kebudayaan dikonstruksi sebagai konfigurasi nilai-nilai atau sebagai kompeksitas nilai-nilai yang kemudian beroperasi pada berbagai-bagai level kehidupan.

4. Memandang kabudayaan sebagai kata keadaan: Kondisi-kondisi budaya tertentu menjadi menentukan wajah kebudayaan.


Kebudayaan mempunyai hak hakikat, Sifat hakikat kebudayaan ini berlaku umum bagi semua kebudayaan di manapun juga, walaupun kebudayaan setiap masyarakat berbeda satu dengan lainnya. Sifat hakikat kebudayaan tersebut ialah sebagai berikut:
  1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia. 
  2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan. 
  3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah-lakunya. 
  4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan. 

Definisi Kepribadian

Sejak dahulu para ahli biologi yang mempelajari perilaku dan membuat pelukisan tentang sistem organisme dari suatu spesies mulai dari prilaku mencari makan, menghindari ancaman bahaya, menyerang musuh, beristirahat, mencari pasangan, kawin dan lain-lain. Berbeda dengan organism hewan, organisme manusia juga dipelajari oleh para ahli sampai pada hal yang terkecil. Namun hal itu tidak dapat menentukan pola tingkah lakunya.
Pola-pola tingkah laku tersebut hampir semua tidak sama bahkan bagi semua jenis ras yang ada di bumi. Hal tersebut tidak dapat diseragamkan karena seorang manusia yang disebut homo sapiens bukan saja ditentukan oleh sistem organik biologinya saja, namun dipengaruhi juga oleh akal dan jiwa sehingga timbul variasi pola tingkah laku tersebut. Melihat hal tersebut, maka para ahli lebih fokus kepada pola tindakan manusia. Dengan pola tingkah laku yang lebih khusus yang ditentukan oleh nalurinya, dorongan-dorongan, dan refleksnya. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu disebut “ Kepribadian “. Dalam bahasa populer istilah kepribadian juga berarti ciri-ciri watak yang konsisten, sehingga seorang individu memiliki suatu identitas yang khas berbeda dengan individu yang lain. Konsep kepribadian yang lebih spesifik belum bisa di definisikan sampai sekarang karena luasnya cakupan dan sulit untuk dirumuskan dalam satu definisi sehingga cukup kiranya untuk kita memakai arti yang lebih kasar sampai didapatkan definisi yang sebenarnya dari para ahli psikologi.



Selasa, 10 Januari 2012


TULISAN 4

Dampak Permasalahan Penduduk di Indonesia Terhadap Lingkungan Hidup 

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan dan keragaman alam serta budaya yang luar biasa. Indonesia merupakan negara mega biodiversity kedua setelah Brazil. Indonesia memiliki 42 ekosistem darat dan 5 ekosistem yang khas. Indonesia juga memiliki 81.000 km garis pantai yang indah dan kaya. Luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 22 % dari seluruh luas mangrove di dunia.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara dengan nomor urut keempat dalam besarnya jumlah penduduk setelah China, India, dan Amerika Serikat. Menurut data statistik dari BPS, jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah 225 juta jiwa, dengan angka pertumbuhan bayi sebesar 1,39 % per tahun. Angka pertumbuhan ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan angka pertumbuhan bayi pada tahun 1970, yaitu sebesar 2,34%. Dengan jumlah penduduk sebesar 225 juta jiwa, maka pertambahan penduduk setiap tahunnya adalah 3,5 juta jiwa. Jumlah itu sama dengan jumlah seluruh penduduk di Singapura.
Lonjakan penduduk yang sangat tinggi atau baby booming di Indonesia akan berdampak sangat luas, termasuk juga dampak bagi ekologi atau lingkungan hidup. Hal itu dapat mengganggu keseimbangan, bahkan merusak ekosistem yang ada. Menurut Poo Tjian Sie, coordinator Komunitas Tionghoa Peduli Lingkungan Hidup, lingkungan hidup adalah kesatuan ekosistem atau system kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, (tatanan alam),dan makhluk hidup, termasuk manusia dengan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Dengan jumlah penduduk sebesar 225 juta jiwa, membuat tekanan terhadap lingkungan hidup menjadi sangat besar. Paling tidak, 40 juta penduduk hidupnya tergantung pada keanekaragaman hayati di pantai dan perairan. Pada saat yang sama, bahwa sekitar 20% penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Sekitar 43% pendudu Indonesia masih tergantung pada kayu bakar. Dan pada tahun 2003, hanya 33% penduduk Indonesia mempunyai akses pada air bersih melalui ledeng dan pompa. Tahun 2000, Jawa dan Bali telah mengalami defisit air mencapai 53.000 meter kubik dan 7.500 meter kubik, sementara di Sulawesi 42.500 meter kubik. Saat yang sama banjir telah melanda di berbagai tempat di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia telah salah mengelola air di Bumi ini.
Dampak lonjakan penduduk di Indonesia terhadap lingkungan hayati, sudah dapat kita lihat sejak tahun 2001, laporan Bank Dunia menyebutkan, bahwa luas hutan mangrove di Indonesia mengalami penurunan yang sangat signifikan, dari 4,25 juta hektar pada tahun 1982, menjadi 3,24 juta hektar pada tahun 1987 dan menjadi hanya 2,06 juta hektar pada tahun 1995. Di sektor kehutanan telah terjadi deforestasi yang meningkat dalam decade ini. Bank Dunia (2003) dan Departemen Kehutanan melaporkan tingkat deforestasi di Indonesia telah mencapai lebih dari dua juta hektar per tahun. Apabila tingkat kehilangan hutan ini tetap 2 juta hektar per tahun, maka 48 tahun ke depan, seluruh wilayah Indonesia akan menjadi gurun pasir yang gundul dan panas. Lautan di Indonesia juga mengalami kerusakan terumbu karang. Data dari Bank Dunia bahwa saat ini sekitar 41% terumbu karang dalam keadaan rusak parah, 29% rusak, 25% lumayan baik, dan hanya 5% yang masih dalamkeadaan alami. Sekitar 50% hutan bakau di Sulawesi telah hilang (sebagian besar menjadi tambak udang). Beberapa kawasan juga mengalami pencemaran. Ini terjadi di kawasan-kawasan yang sibuk dengan kegiatan pelayaran, atau perairan yang bersinggungan dengan kota-kota besar, seperti perairan teluk Jakarta dan Surabaya.
Menurut Ir. Boby Setiawan MA., PhD, Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, untuk mamalia terdapat sekitar 112 jenis yang terancam punah di Indonesia. Sementara untuk burung, terdapat sekitar 104 jenis yang mengalami ancaman serius.
Menurut Malthus, pertumbuhan jumlah penduduk, bila tidak dikendalikan, akan naik menurut deret ukur (1,2,4,8,dst). Produksi pangan meningkat hanya menurut deret hitung (1,2,3,4,dst). Di Indonesia dengan ledakan penduduk saat ini, mengakibatkan dampak sosial yaitu mengalami krisis pangan. Bahkan di dunia pun terjadi krisis pangan global.
Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya kecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani.
Tahun 2008 dicanangkan sebagai tahun sanitasi sedunia. Jumlah penduduk yang melonjak dipastikan menambah persoalan sanitasi. Sekitar 1 juta jamban di kawasan Jabotabek dibangun dengan jarak kurang dari 10 meter dari sumur. Jika penduduk kota terus melonjak, entah karena urbanisasi atau kelahiran alami, sementara jumlah WC nya tetap bisa dibayangkan sendiri akan menjadi apa jamban tersebut. Kualitas hidup di kota menjadi merosot. Beragam penyakit seperti diare akan menyebar.
Ujung dari semua ledakan penduduk itu adalah kerusakan lingkungan dengan segala dampka ikutannya seperti menurunnya kualitas pemukiman dan lahan yang ditelantarkan, serta hilangnya fungsi ruang terbuka. Dampak lonjakan populasi bagi lingkungan sebenarnya tidak sederhana. Persoalannya rumit mengingat persoalan terkait dengan manusia dan lingkungan hidup. Butuh kesadaran besar bagi tiap warga negara, khusunya pasangan yang baru menikah, untuk merencanakan jumlah anak.
TUGAS 4
4.1. Manusia sebagai individu selalu berada ditengah-tengah masyarakat, perilaku individu dalam kelompok ataupun tindakan terhadap orang lain bisa positif atau sebaliknya yaitu tindakan negatif diantaranya: menolong (helping), kerja sama (cooperation), kompetisi (competition), dan konflik (conlikct). Buatlah contoh tindakan/perilaku individu yang mangandung makna tersebut diatas minimal masing-masing tindakan satu contoh.

l  CONTOH DARI MENOLONG (hleping)
Sikap menolong itu bisa terjadi di kehidupan sehari-hari seperti tolong-menolong antar masyarakat.
Contohnya :
Kehidupan manusia di seluruh pelosok alam ini tidak dapat lari dari suasana dan keadaan yang berbeda-beda, iaitu ada yang kaya, miskin, kuat dan lemah tubuh badan, ada yang sihat dan ada yang sakit, ada pula yang tua dan ada pula yang masih muda, ada yang alim dan ada yang jahil. Golongan-golongan ini sentiasa berhajat dan saling memerlukan antara satu sama lain. Sebab itulah agama Islam amat menggalakkan setiap orang Islam sama ada lelaki ataupun perempuan supaya memberi pertolongan kerana perbuatan itu merupakan suatu kemuliaan yang amat penting dalam kehidupan harian, dan juga setiap pekejaan. jadikanlah pertolongan itu sebagai satu sifat kebiasaan dalam pergaulan. Oleh itu, berilah pertolongan-pertolongan yang diharuskan pada syarak. Sesungguhnya Islam amat menggalakkan umatnya supaya memperbanyakkan pertolongan terhadap amalan-amalan kebaikan yang memberi manfaat kedua-dua belah pihak semasa hidup di dunia dan juga di akhirat nanti, seperti firman Allah s.w.t.:

Tolong-menolonglah kamu dalam perkara kebaikan dan ketaqwaan, dan jangan sekali-kali kamu memberi pertolongan di atas perkara kejahatan dosa yang membawa kepada perseteruan, dan takut olehmu akan Allah. Sesungguhnya Allah akan mengenakan seksaan yang amat dasyat’. (Surah Al-Maidah: 2)

Apa yang menggembirakan kita hari ini ialah kebanyakan orang suka bantu-membantu antara satu sama lain. Sebagai contoh kebanyakan kita yang mempunyai kenderaan pacuan empat roda sering memberi pertolongan kepada mereka yang berjalan kaki membawa bersama barang-barang keperluan yang berat dijinjing saban hari. Bantuan yang dihulurkan ini dapat meringan dan menjaga kesihatan si miskin untuk menyambung kehidupan di hari muka dan menjamin tanggungiawabnya terhadap anak-anak yang masih kecil. Gambaran ini alangkah bahagia andainya keseluruhan tanggungjawab sebagai amanah menjadi kenyataan tanpa kekeliruan dalam masyarakat.

Hal ini amat perlu diambil perhatian bagi menjaga kepentingan asas, iaitu keringanan yang membawa kepada kesihatan dalam pergaulan. Begitu juga ahli-ahli ilmuan yang sentiasa memberi ilmu pengetahuan di masjid ataupun melalui ceramah dan seminar, agar menjadi panduan dalam kehidupan yang lebih bermakna dan bernilai serta diredhai Allah. Manakala orang yang mempunyai kelebihan rezeki akan memberi pertolongan kepada anak-anak yatim dan orang miskin dengan memberi sedekah, derma, hadiah seperti wang ringgit ataupun makanan dan pakaian yang disumbangkan dari penghasilan harta mereka yang
melimpah ruah setiap masa. (Rujuk Al-Qurthubi, T.Tarikh. hlm. 2034-2035)

Begitulah hendaknya dalam kerukunan hidup di dunia, sentiasa memberi pertolongan kepada yang memerlukan semoga Allah memberi pertolongan kepada orang yang bersifat pemurah agar dia mendapat kelapangan di dunia dan akhirat. Pertolongan beginilah yang dituntut oleh syariat Islam supaya hidup ummah sentiasa terjamin dan kukuh melalui tolong-menolong serta mengeratkan persaudaraan dan merapatkan silatulrahim yang disertai ganjaran pahala dari Allah yang tidak terhingga.

Keadaan tolong-menolong dan kerjasama begini sentiasa dituntut supaya kebaikan itu sedia terpancar dari keperibadian seorang muslim berdasarkan kata-kata imam Malik:

Apabila seseorang insan itu tidak memperlibatkan kebaikan pada dirinya maka orang ramai tidak mengakui kebaikan padanya’.

Sumber : http://melayuboleh.8forum.net/t272-tolong-menolong

l  CONTOH DARI KERJASAMA (cooperation)
Ada beberapa sifat dari kerjasama dalam kehidupan individu seperti gotong-royong, seperti :
saya akan memberi contoh gotong-royong di perdesaan, Definisi Gotong Royong dan perkembangannya di Desa Gotong royong dapat diartikan sebagai sesuatu sikap ataupun kegiatan yang ditakukan oleh anggota masyarakat secara kerjasama dan tolong menolong dalam menyelesaikan pekerjaan maupun masalah dengan sukarela tanpa adanya imbalan. Sikap gotong royong ini telah melekat pada diri masyarakat pedesaan dan merupakan kebiasaan turun temurun dari nenek moyang. Sikap gotong-royong ini sangat berperan sekali untuk memperlancar pembangunan yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat. Kegiatan gotong royong yang hidup, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat desa selama ini, perlu diarahkan dan dibina sedemikian rupa sehingga dapat menunjang pembangunan yang sedang dilaksanakan. Gotong-royong dalam usaha meningkatkan produksi perlu digalakan dan hasilnya digunakan untuk pembangunan desa. Permasalahan yang ada sekarang ialah bagaimana cara memupuk kembali nilai-nilai gotong royong yang pernah hidup dengan kuatnya pada kehidupan masyarakat. Walaupun tidak berarti kita harus meampertahankan factor pendorong adanya gotong royong tersebut. Gotong royong akan tetap hidup dikalangan masyarakat, tetapi berbeda latar belakangnya, bentuk dan sifat dari gotong royong itu sendiri perbedaan ini biasanya ditimbulkan oleh lingkungan masing-masing. Jadi sikap gotong royong dalam masyarakat yang melaksanakan pembangunan mengalami perubahan berbarengan dengan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang berlangsung secara berkesinambungan dengan hasil-hasil penemuan manusia itu sendiri. Sementara itu orang-orang desa mulai menyadari dengan lebih mendalam akan perlunya kesempatan dan tata cara berpikir baru, perencanaan terhadap kerjasama utau gotong royong untuk memecahkan berbagai macam problema. Dengan itu mereka akan memperoleh pengalaman bahwa dengan bergotong royong itu akan  melakukan hal-hal yang lebih banyak dan lebih efektif dari pada cara perseorangan.
Sumber : http://74.125.235.19/search?sclient=psy-ab&hl=en&biw=1366&bih=676&noj=1&source=hp&q=sikap+kerjasama+dalam+kehidupan+individu&oq=sikap+kerjasama+dalam+kehidupan+individu&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=e&gs_upl=758461l762026l0l764264l16l16l1l0l0l7l465l3297l1.5.7.1.1l15l0

l  CONTOH DARI KONFLIK (conclick)

Definisi konflik

Ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli.
1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2. Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
3. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
4. Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.
5. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
6. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993).
7. Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).
8. Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi (Folger & Poole: 1984).
9. Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers,1982:234-237; Kreps, 1986:185; Stewart, 1993:341).
10.              Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda – beda (Devito, 1995:381)

Konflik Menurut Robbin

Robbin (1996: 431) mengatakan konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks, yaitu pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di sisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan konflik. Pandangan ini dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:
1. Pandangan tradisional (The Traditional View). Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari. Konflik disinonimkan dengan istilah violence, destruction, dan irrationality. Konflik ini merupakan suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan di antara orang – orang, dan kegagalaan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.
2. Pandangan hubungan manusia (The Human Relation View. Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang wajar terjadi di dalam kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena di dalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat antar anggota. Oleh karena itu, konflik harus dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja organisasi. Dengan kata lain, konflik harus dijadikan sebagai motivasi untuk melakukan inovasi atau perubahan di dalam tubuh kelompok atau organisasi.
3. Pandangan interaksionis (The Interactionist View). Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai, dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh karena itu, menurut pandangan ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat, kritis – diri, dan kreatif.

Konflik Menurut Stoner dan Freeman

Stoner dan Freeman(1989:392) membagi pandangan menjadi dua bagian, yaitu pandangan tradisional (Old view) dan pandangan modern (Current View):
1. Pandangan tradisional. Pandangan tradisional menganggap bahwa konflik dapat dihindari. Hal ini disebabkan konflik dapat mengacaukan organisasi dan mencegah pencapaian tujuan yang optimal. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan yang optimal, konflik harus dihilangkan. Konflik biasanya disebabkan oleh kesalahan manajer dalam merancang dan memimpin organisasi. Dikarenakan kesalahan ini, manajer sebagai pihak manajemen bertugas meminimalisasikan konflik.
2. Pandangan modern. Konflik tidak dapat dihindari. Hal ini disebabkan banyak faktor, antara lain struktur organisasi, perbedaan tujuan, persepsi, nilai – nilai, dan sebagainya. Konflik dapat mengurangi kinerja organisasi dalam berbagai tingkatan. Jika terjadi konflik, manajer sebagai pihak manajemen bertugas mengelola konflik sehingga tercipta kinerja yang optimal untuk mencapai tujuan bersama.

Konflik Menurut Myers

Selain pandangan menurut Robbin dan Stoner dan Freeman, konflik dipahami berdasarkan dua sudut pandang, yaitu: tradisional dan kontemporer (Myers, 1993:234)
1. Dalam pandangan tradisional, konflik dianggap sebagai sesuatu yang buruk yang harus dihindari. Pandangan ini sangat menghindari adanya konflik karena dinilai sebagai faktor penyebab pecahnya suatu kelompok atau organisasi. Bahkan seringkali konflik dikaitkan dengan kemarahan, agresivitas, dan pertentangan baik secara fisik maupun dengan kata-kata kasar. Apabila telah terjadi konflik, pasti akan menimbulkan sikap emosi dari tiap orang di kelompok atau organisasi itu sehingga akan menimbulkan konflik yang lebih besar. Oleh karena itu, menurut pandangan tradisional, konflik haruslah dihindari.
2. Pandangan kontemporer mengenai konflik didasarkan pada anggapan bahwa konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan sebagai konsekuensi logis interaksi manusia. Namun, yang menjadi persoalan adalah bukan bagaimana meredam konflik, tapi bagaimana menanganinya secara tepat sehingga tidak merusak hubungan antarpribadi bahkan merusak tujuan organisasi. Konflik dianggap sebagai suatu hal yang wajar di dalam organisasi. Konflik bukan dijadikan suatu hal yang destruktif, melainkan harus dijadikan suatu hal konstruktif untuk membangun organisasi tersebut, misalnnya bagaimana cara peningkatan kinerja organisasi.

 Konflik Menurut Peneliti Lainnya

1. Konflik terjadi karena adanya interaksi yang disebut komunikasi. Hal ini dimaksudkan apabila kita ingin mengetahui konflik berarti kita harus mengetahui kemampuan dan perilaku komunikasi. Semua konflik mengandung komunikasi, tapi tidak semua konflik berakar pada komunikasi yang buruk. Menurut Myers, Jika komunikasi adalah suatu proses transaksi yang berupaya mempertemukan perbedaan individu secara bersama-sama untuk mencari kesamaan makna, maka dalam proses itu, pasti ada konflik (1982: 234). Konflik pun tidak hanya diungkapkan secara verbal tapi juga diungkapkan secara nonverbal seperti dalam bentuk raut muka, gerak badan, yang mengekspresikan pertentangan (Stewart & Logan, 1993:341). Konflik tidak selalu diidentifikasikan sebagai terjadinya saling baku hantam antara dua pihak yang berseteru, tetapi juga diidentifikasikan sebagai ‘perang dingin’ antara dua pihak karena tidak diekspresikan langsung melalui kata – kata yang mengandung amarah.
2. Konflik tidak selamanya berkonotasi buruk, tapi bisa menjadi sumber pengalaman positif (Stewart & Logan, 1993:342). Hal ini dimaksudkan bahwa konflik dapat menjadi sarana pembelajaran dalam memanajemen suatu kelompok atau organisasi. Konflik tidak selamanya membawa dampak buruk, tetapi juga memberikan pelajaran dan hikmah di balik adanya perseteruan pihak – pihak yang terkait. Pelajaran itu dapat berupa bagaimana cara menghindari konflik yang sama supaya tidak terulang kembali di masa yang akan datang dan bagaimana cara mengatasi konflik yang sama apabila sewaktu – waktu terjadi kembali.

Teori-teori konflik

Ada tiga teori konflik yang menonjol dalam ilmu sosial. Pertama adalah teori konflik C. Gerrtz, yaitu tentang primodialisme, kedua adalah teori konflik Karl. Marx, yaitu tentang pertentangan kelas, dan ketiga adalah teori konflik James Scott, yaitu tentang Patron Klien.

Faktor penyebab konflik

ñ Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
ñ Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
ñ Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
ñ Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.

Jenis-jenis konflik

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :
ñ Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
ñ Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
ñ Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
ñ Koonflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
ñ Konflik antar atau tidak antar agama
ñ Konflik antar politik.

Akibat konflik

Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
ñ meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
ñ keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
ñ perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
ñ kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
ñ dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut:
ñ Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
ñ Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan untuk "memenangkan" konflik.
ñ Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan yang memberikan "kemenangan" konflik bagi pihak tersebut.
ñ Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik.

Contoh konflik

ñ Konflik Vietnam berubah menjadi perang.
ñ Konflik Timur Tengah merupakan contoh konflik yang tidak terkontrol, sehingga timbul kekerasan. hal ini dapat dilihat dalam konflik Israel dan Palestina.
ñ Konflik Katolik-Protestan di Irlandia Utara memberikan contoh konflik bersejarah lainnya.
ñ Banyak konflik yang terjadi karena perbedaan ras dan etnis. Ini termasuk konflik Bosnia-Kroasia (lihat Kosovo), konflik di Rwanda, dan konflik di Kazakhstan.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik#Definisi_konflik

4.2. Dalam kehidupan masyarakat selalu dijumpai keadaan yang sangat bervariasi dan dengan keadaan yang tidak sama. Pada sisi lain setiap manusia mengidam-idamkan adanya kesamaan, dalam agama mengajarkan bahwa setiap manusia mempunyai kesamaan derajat. Di badan dunia pun menganggap bahwa manusia mempunyai hak yang dibawanya sejak lahir yang melakat pada dirinya, terbukti adanya Universal Declaration of Human Right.
Tugas anda buat secara deskriptif pelapisan sosial yang ada pada masyarakat dan buat pula apa yang dimaksud dengan kesamaan derajat pada setiap manusia serta jelaskan dengan contoh dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

PENGERTIAN DARI PELAPISAN SOSIAL
        Masyarakat terbentuk dari idividu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membetuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan adanya atau terjadinya kelompok sosial ini maka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau terbentuklah masyarakat yang berstrata.
        Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang di dasarkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil. Sehubungan dengan ini, maka dengan sendirinya masyarakat merupakan kesatuan yang dalam pembentukannya mempunyai gejala yag sama.
        Masyarakat tidak dapat dibayangkan tanpa individu, seperti juga individu tidak dapat di bayangkan tanpa adanya masyarakat.
        Beberapa individu dan mayarakat adalah komplementer dapat kita lihat dari kenyataan, bahwa :
Ø manusia  dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya.
Ø Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan bisa menyebabkan perubahan besar masyarakatnya.
        Setelah itu kita mengerti bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang selalu mengalami perubahan sosial, kita dapat mempelajari apa yang di maksud dari Stratifikasi Sosial dan atau Pelapisan Masyarakat.
        Istilah Stratifikasi atau Stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN. Karena itu Social Stratification sering di terjemahkan dengan Pelapisan Mayarakat. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.
Sumber : e-book